Senin, 19 Januari 2015

Karena aku menyayanginya - Dia Sahabatkku

Jam masih menunjukan pukul 4 pagi, namun pikiranku terasa begitu penuh. Terasa panas, padahal udara pagi ini dingin sekali. Mungkin karena beberapa hari ini aku terus memikirkan dia. Dia yang kumaksud disini ya dia temanku, teman yang hampir setiap hari berada di sampingku karena memang frekuensi kami bertemu sangat sering, enam hari dalam seminggu.

Beberapa hari ini aku memang terus memikirkan tentang dirinya, aku sepertinya cemburu. Tapi bukan karena kini aku punya hati padanya, lebih tepatnya aku takut... takut dia "diambil" dariku. Aku tidak ingin mendikte dan melarangnya untuk hal ini dan itu, posisiku disini hanya sebagai temannya. Tugasku hanya mengingatkannya, memberinya saran, bukan untuk melarangnya. Aku sadar memang selalu ada beberapa hal yang tidak selalu berada dalam kendali kita, salah satunya hati. Dan dalam hal ini adalah hatinya.

Kini dia mecoba untuk menemukan pelabuhan hati yang baru, entah apa yang ada dipikirannya tentang keputusan dia untuk kembali berlayar, padahal pelabuhan dia yang lama itu bisa dibilang baik bahkan sangat baik dan dia juga teman baikku. Namun kini, entah mengapa aku juga tidak tahu dengan pasti, aku merasa tidak setujudengan pilihan barunya. Aku merasa she is not right person for my bestie...

Tapi kembali lagi kepada konteksku, aku hanya temannya tugasku bukan untuk melarangnya. Mungkin itu memang pilihannya.. aku harap dia memang tepat. Aku hanya tidak ingin dia tersesat, karena aku yakin dia berhak dan bisa mendapatkan pelabuhan yang lebih baik darinya. Semoga dia tahu apa yang ku maksud.

But just remember this dude, I will be right here.


0 Comments:

Posting Komentar

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com