MACAM-MACAM IKLIM
Terjadinya iklim yang bermacam-macam di muka bumi, disebabkan karena rotasi dan revolusi bumi dan adanya perbedaan garis lintang. Beberapa macam iklim antara lain:
1. Iklim Matahari
| ||||||||||||||||||
|
Klasifikasi
iklim matahari, didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi. Pembagian daerah iklimnya adalah (lihat gambar 12):
| |||||||||||||||||
2. Iklim Kodrat Pembagian iklim ini disesuaikan dengan batas kehidupan tumbuh-tumbuhan dan sebagai batas daerah iklimnya dipergunakan garis isotherm pada bulan terpanas dan terdingin selama satu tahun. | ||||||||||||||||||
3. Iklim Koppen Iklim ini paling banyak dipergunakan orang. Klasifikasinya berdasarkan curah hujan dan temperatur. Koppen membagi iklim dalam 5 daerah iklim, dinyatakan dengan simbol huruf.
|
||||||||||||||||||
|
|
Berdasarkan
klasifikasi Koppen, sebagian besar wilayah Indonesia beriklim A, di daerah pegunungan beriklim C,
dan di Puncak Jaya Wijaya beriklim E. Tipe iklim A dibagi menjadi 3 sub tipe
yang ditandai dengan huruf kecil yaitu f, w dan m sehingga terbentuk tipe
iklim Af, Aw dan Am.Lihat gambar 13.
| ||||||||||||||||
4. Iklim Schmidt-Ferguson Iklim Schmidt-Ferguson sering disebut Q model karena didasarkan atas nilai indeks nilai Q. | ||||||||||||||||||
|
5. Iklim Oldeman Seperti halnya metode Schmidt-Ferguson, metode Oldeman (1975) hanya memakai unsur curah hujan sebagai dasar klasifikasi iklim. Bulan basah dan bulan kering secara berturut turut yang dikaitkan dengan pertanian untuk daerah daerah tertentu. Maka penggolongan iklimnya dikenal dengan sebutan zona agroklimat (agro-climatic classification). Misalnya jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah, sedangkan untuk sebagian besar palawija maka jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim. Dalam metode ini, bulan basah didefinisikan sebagai bulan yang mempunyai jumlah curah hujan sekurang-kurangnya 200 mm. Meskipun lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis yang digunakan, periode 5 bulan basah berurutan dalam satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah maka petani dapat menanam padi sebanyak 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, maka tidak dapat membududayakan padi tanpa irigasi tambahan. Dari tinjauan di atas, Oldeman membagi 5 daerah agroklimat utama, yaitu:
| |||||||||||||||||
|
6. Iklim F. Junghun Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan. Pembagian daerah iklim tersebut adalah:
|
0 Comments:
Posting Komentar